Kamis, 04 April 2013

Hubungan rpm dan daya (power) - Part 1: Introduce

Malam-malam begini saya teringat dengan kisah unik bersama sahabat-sahabat di TEP saat akan menghadapi monev PKMT. Kala itu terjadi perbincangan serius, yakni sebuah kekhawatiran akan pertanyaan dari panelis saat monev. Pasalnya, mesin pemisah salut pala yang kita bikin, benar-benar tidak mengikuti kaidah perancangan teknik (kalau istilah orang belajar, learn from the hard way). Mesin kami dibuat tanpa hitung-hitungan serta analisis yang sempurna.

Sampai akhirnya salah seorang anggota kami, Bhekti, berkata : "Kalo nanti ditanya 'kenapa kalian menggunakan motor listrik berdaya 1 hp dan kecepatan putar 1400 rpm?', jawabnya gimana?". Saat itulah kami mulai terdiam, dan mencari-cari pembenaran, menghitung-hitung berkaitan hal tersebut, syukur-syukur hitungannya benar. Entah apa yang saat itu ditulis pada akhirnya (jika ada kesempatan, akan saya posting).

Hampir 1 tahun berlalu dari waktu itu, yaitu malam ini, saya iseng ingin mengetahui hal yang mengganjal dulu. Saya sempat berpikir bahwa rpm dan daya saling mempengaruhi secara berbanding lurus. Artinya, semakin besar rpm, power akan semakin besar. Karena kita butuh daya 1 hp, maka rpm-nya harus 1400 rpm. tapi kenapa ada motor listrik yang rpm-nya hanya 1200 rpm tapi dayanya 1 hp? Ada juga yang 1400 rpm dengan daya 0,5 hp.

Setelah melalui berbagai pengulikan panjang, akhirnya saya mendapatkan bahwa memang ada hubungan antara rpm dan power. Namun dalam perancangan, salah satu dari variabel tersebut direncanakan, sehingga hanya variabel lainnya yang dicari tahu. Insya Allah akan saya bahas bagaimana hubungan power dan rpm, dan juga nantinya akan saya kaitkan dengan perancangan mesin PKMT tahun lalu. Mungkin akan menghasilkan banyak postingan (karena penjelasannya cukup ribet), untuk itu saya bagi menjadi beberapa Part.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar